Sebelum membabahas tenteng STATIC ROUTE , adakah yang masih binggung tentang perutingan? silahkan baca ini sebelumnya
STATIC ROUTE adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem- forward paket ke tujuan tertentu ( hop router berikutnya).
Static route memiliki keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringan karena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikan informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain. Tetapi penggunaan static route cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal ini disebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng- update route table ketika terjadi perubahan konfigurasi jaringan.
PROTOKOL DISTANCE VECTOR bekerja dengan memberikan router-router kemampuan untuk mempublikasikan semua rute-rute yang diketahui (router bersangkutan) keluar ke seluruh interface yang dimilikinya.
Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakan neighbor . Jika router-router mempublikasikan rute-rute yang diketahuinya melalui seluruh interface-nya, dan seluruh neighbor menerima routing update, maka setiap router akan juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet suatu jaringan.
Beberapa hal berikut ini akan lebih mempermudah memahami konsep dasar distance vector:
1. Router secara otomatis akan menambahkan subnet-subnet yang terhubung langsung ke dalam routing table
tanpa menggunakan protokol routing.
2. Router mengirim routing update keluar ke seluruh interface-nya untuk memberitahu rute-rute yang telah
diketahuinya.
3. Router “memperhatikan” routing update yang berasal dari neighbor-nya, sehigga router bersangkutan dapat
mempelajari rute-rute baru.
4. Informasi routing berupa nomor subnet dan suatu metrik. Metrik mendefinisikan seberapa baik rute
bersangkutan. Semakin kecil nilai metrik, semakin baik rute tersebut.
5. Jika memungkinkan, router menggunakan broadcast dan multicast untuk mengirim routing update. Dengan
menggunakan paket broadcast atau multicast, seluruh neighbor dalam suatu LAN dapat menerima
informasi routing yang sama untuk sekali update.
6. Jika suatu router mempelajari multirute untuk subnet yang sama, router akan memilih rute terbaik
berdasarkan nilai metriknya.
7. Router mengirim update secara periodik dan menunggu menerima update secara periodik dari router-
router neighbor.
8. Kegagalan menerima update dari neighbor pada jangka waktu tertentu akan menghasilkan pencabutan
router yang semula dipelajari dari neighbor.
9. Router berasumsi bahwa rute yang diumumkan oleh suatu router X, router next-hop dari rutenya adalah
router X tersebut.
3 komentar:
Terimakasih , artikel yang mantap
terimakasih telah memberikan ilmu ini meskipun saya sendiri tidak begitu faham dengan masalah-masalah seperti ini..
infonya sangat menarik sekali gan......saya tunggu info2 lainnya
Posting Komentar