1. Rich Internet Application.
Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain sebagainya.
2. Folksonomy.
Merupakan sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan Anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut Bentuk tag tidak selalu harus berupa teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan persamaan bentuk sering juga disebut dengan tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga 150 tag.
3. Mashup.
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen scraping.
4. Software Wiki/Forum.
Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan mengubah content sebuah artikel.
5. Syndication.
Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.
Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.
Teknologi tentu akan semakin berkembang untuk mendukung revolusi yang dibawa oleh Web 2.0. Konsep Web 2.0 membentuk komunitas jaringan social sehingga semua orang dapat berperan serta di dalamnya, tentunya hal ini semakin membutuhkan user interface berbasis web yang mudah, agar content dapat diciptakan tidak terbatas oleh mereka yang memiliki skill dan pengetahuan tertentu Semua orang yang dapat mengakses sebuah website Web 2.0, memiliki peran serta dalam pengisian content.
Kebutuhan ini mengarahkan teknologi untuk mewujudkan user interface pada aplikasi website untuk menjadi semudah user interface pada aplikasi desktop. Mungkin di masa yang tidak terlalu jauh lagi, bekerja dengan spreadsheet, word proccesor, ataupun presentasi slide-show merupakan pekerjaan umum yang dapat dilakukan aplikasi website, di mana dokumen-dokumen tersebut dapat dikelola bersama oleh suatu komunitas jaringan sosial. Setidaknya hal ini telah dirintis oleh Google dengan Google Docs, yang juga menerapkan Web 2.0. Web 2.0 seakan merupakan sebuah contoh demokrasi “dari rakyat dan untuk rakyat”, yang dalam konteks Web 2.0 menjadi “dari pengguna untuk pengguna”. Semakin banyak pengguna web, semakin banyak pula kontribusi yang diberikan untuk membangun website Web 2.0.
3 komentar:
Baru tahu kalau Google Docs menerapkan web 2.0, terimakasih
Nice nih, jd tau web 2.0 sgt membantu pemahaman dlm ngeblog.
mantap deh infonya
Posting Komentar